Pembangunan Fisik Waduk Jatigede Capai 55%

Tak sebanding dengan penanganan dampak sosialnya yang masih alot ditingkat pembahasan tanpa progress yang jelas, namun pembangunan fisik dari proyek Jatigede tersebut, kini sudah mencapai 55%, artinya lebih dari setengahnya pembangunan tersebut sudah selesai. Pantauan Korsum di lapangan, terowongan pengelak air yang berdiameter 10 meter dengan panjang 556 meter yang sudah difungsikan sejak Agustus lalu,  kondisinya air cimanuk,  sudah dibendung dan seluruhnya masuk ke terowongan yang mengalir melewati terowongan menuju hilir. Bahkan di atas terowongan kini sedang  dibangun spillway (Katup) inlet irigasi.

Sementara kondisi bendungan yang direncanakan akan dibangun sepanjang 1.715 meter dengan Lebar mercu bendungan 12 meter serta tinggi maksimum 110 meter, kini sebagian sudah dibeton, sebagian besarnya masih berupa tumpukan batu yang dipadatkan.

Menurut Humas Satker Jatigede, Diki Zaenal M, saat ini pembangunan sudah mencapai sekitar 55%, dan harus sudah selesai pada Oktober 2013 sesuai dengan kontraknya. Sementara, terkait terowongan yang sudah difungsikan, Diki menyebutkan hal itu tidak mengganggu debit air yang keluar, sehingga tidak mengakibatkan terjadinya peninggian air di hulu, katanya Kamis (29/9) di Basecamp Satker Jatigede.

Diki membantah, bahwa pengerjaan fisik Jatigede dianggap lebih cepat dari penanganan dampak sosialnya. Menurutnya kedua hal tersebut berjalan secara sinergi, yang dilaksanakan oleh masing-masing satuan.

“Pengerjaan fisik sudah jelas kontraknya, harus selesai pada Oktober 2013, sementara total perendaman dilakukan pada semester pertama tahun 2014. Namun tentunya tidak akan dilakukan perendaman, sebelum penanganan dampak sosialnya, selesai”, janjinya.

Diki menambahkan bahwa bendungan Jatigede tersebut, akan bermanfaat untuk beberapa hal seperti, Irigasi untuk 90.000 Ha area layanan di wilayah utara yaitu bagi daerah Indramayu, Majalengka dan Cirebon, untuk  pengendali banjir, Suplai air baku 3.500 lt/dtk, daerah wisata yang bisa dimanfaatkan oleh Pemda, serta PLTA yang nantinya akan dibangun tersendiri di wilayah Cadasngampar, jelasnya.

Sementara pekerja yang mengerjakan proyek tersebut, dilaksanakan oleh 39 orang tenaga asing dari china, sedangkan tenaga lainnya dari dalam negeri. Namun ditanya jumlah keseluruhan pekerja yang ada, Diki tidak mengetahuinya, menurutnya tidak mendapat laporan terkait jumlah pekerja yang ada, alasan lain menurutnya, karena pekerjaan beberapa kali berganti sub kontrak, sehingga pekerjapun berubah-ubah, pungkasnya.**[Dodoy Dokkil|Yf]

Share this Article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cijelag Village - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger