Warga Dusun Cilengar Terisolasi dari Transportasi Darat

Puluhan siswa dari Dusun Cilengar Desa Cipeles, Kec. Tomo, Kab. Sumedang harus bergiliran menumpang perahu kecil menyeberangi Sungai Cimanuk untuk mencapai sekolah.

Sejak April 2007 dusun berisi sekitar 500 kepala keluarga itu, terisolasi dari sarana dan prasarana transportasi darat. Jembatan gantung sepanjang 116 meter lebar sekitar 1,5 meter buatan tahun 1996 penghubung ke dusun tersebut, sejak itu lenyap terbawa hanyut luapan Sungai Cimanuk dan hingga saat ini belum ada penggantinya.

Dusun tersebut, memang masih bisa diakses melalui jalur darat dari Desa Darmawangi, Kec. Tomo, dan Desa Cijeungjing, Kec. Jatigede. Namun, jalur darat ke Dusun Cilengar dari dua desa tersebut hanya berupa jalan setapak serta hanya bisa dilalui pejalan kaki melalui kawasan hutan dengan jarak tempuh antara delapan hingga duabelas kilo meter.

Sementara, jika ditempuh dengan menyeberang Sungai Cimanuk dari Desa Cipeles, hanya berkisar 100 meter, dan hanya berjarak sekitar satu kilo meter dari jalan raya Bandung-Cirebon. Oleh karena itu, anak-anak sekolah lanjutan dan warga Dusun Cilengar, selama ini tidak memiliki pilihan jalur lain selain keluar masuk dusunnya dengan menyeberangi sungai tersebut.

Kalau pun sungainya sedang meluap dan tidak bisa dilewati perahu, anak-anak sekolah lanjutan dan masyarakat Cilengar, selama ini biasa lebih memilih menunggu hingga air sungai menyurut dan bisa diseberangi lagi perahu. Tak jarang, jika hal itu terjadi, anak-anak sekolah lanjutan warga dusun tersebut, tidak bisa berangkat sekolah.

Malahan, pada musim-musim hujan antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 sekolah dasar (SD) Sugiharti yang ada di Dusun Cilengar, sering kali terpaksa diliburkan. Pasalnya, seluruh guru SD tersebut berdomisili di luar Cilengar dan terhambat luapan sungai.

Namun, masalah libur insidentil terpaksa yang sering terjadi di SD tersebut, mulai tahun 2011 sudah tertanggulangi. Untuk mengatasi hambatan rutunitas belajar mengajar di SD tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang pada tahun 2011 telah mengangkat dua orang guru sukwan warga Dusun Cilengar.

Kecuali hambatan yang sering dialami anak-anak sekolah lanjutan ketika Sungai Cimanuk meluap, sampai saat ini belum juga diatasi pemerintah. "Kalau sungai ini meluap sampai tidak bisa diseberangi perahu, saya dan anak-anak sekolah lanjutan dari Cilengar, sampai sekarang pun, masih sering terpaksa tidak bisa masuk sekolah. Kalau tidak masuk sekolahnya karena itu, pihak sekolah memang suka memberikan toleransi absensi, tetapi risikonya kami harus mengejar ketinggalan materi pelajaran" tutur Yosi Afermiati (17) siswi kelas XI SMKN Kadipaten, warga Dusun Cilengar yang baru turun dari perahu bersama sejumlah anak sekolah lanjutan lainnya sambil bergegas untuk melanjutkan perjalanan menuju sekolahnya, beberapa hari yang lalu.

Kepala Desa Cipeles Ruhiyat Sonjaya, menyebutkan, anak-anak sekolah lanjutan warga di Dusun Cilengar, saat ini ada 44 orang. Terdiri atas enam murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dan 38 murid Sekiolah Lanjutan Tingkat Pertama. "Sebagian besar di antaranya, setiap hari pulang pergi. Yang tinggal kos di sekitar sekolahnya, juga ada, tetapi paling hanya dua tiga orang," ujar Ruhiyat, kepada "PRLM" Minggu (4/12).

Ruhiyat, dibenarkan sejumlah anak-anak sekolah lanjutan di dusun itu menyebutkan, khusus bagi anak-anak sekolah dan guru, selama ini mendapat keringanan, gratis menyeberang sungai keluar masuk Cilengar dengan jasa penyeberangan perahu. Selain itu, untuk meringangkan beban biaya transportasi anak-anak sekolah lanjutan, seluruh murid SMP di Desa Cipeles, sejak tahun 2008 mendapat bantuan biaya transportasi sekolah.

"Untuk tahun ini setiap murid SMP di desa ini, kami beri bantuan biaya transportasi sekolah Rp 2.000,- per hari. Bantuan yang kami berikan kepada murid SMP di desa ini, sumbernya dari pemanfaatan program generasi cerdas sehat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)," ujar Ruhiyat.

Namun di balik itu, untuk menuntut ilmu, anak-anak sekolah lanjutan warga Dusun Cilengar, sementara ini, masih sering terganjal masalah transportasi keluar masuk dusunnya itu. Sementara, usulan masyarakat dan pemerintah Desa Cipeles kepada pemerintah Kabupaten Sumedang dan Provinsi, agar dibuatkan jembatan gantung pengganti, hingga saat ini belum juga terwujud.(A-91/A-147)***


"Semangat terus untuk para pelajar Dusun Cilengar, berjuang untuk menggapai cita"

Share this Article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cijelag Village - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger